ILMU BUDAYA DASAR
DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP
INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH
Nama : Ero Herlambang . S
NPM : 17110324
Kelas : 4KA28
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
i
Mata Kuliah : Ilmu Budaya Dasar
Dosen : Muhammad Burhan Amin
Topik Tugas : Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah
Terhadap Industri Pariwisata Seni & Budaya Di Daerah
Kelas : 4KA28
S U R A T P E R N Y A T A A N
Dengan ini saya menyatakan bahwa seluruh perkerjaan dalam tugas ini kami buat sendiri tanpa meniru atau mengutip dari tim / pihak lain.
P e n y u s u n
N P M Nama Lengkap Tanda Tangan
17110324 ERO HERLAMBANG SUPRIANSYAH
Program Sarjana : Sistem Informasi
UNIVERSITAS GUNADARMA
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah s.w.t yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ” Dampak Adanya Taman Mini Indonesia Indah Terhadap Industri Pariwisata Seni & Budaya Di Daerah ” yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen Ilmu Budaya Dasar sang Penyusun yaitu Bapak H. Muhammad Burhan Amin, yang telah membimbing penyusun agar dapat mengerti tentang bagaimana cara kami menyusun karya tulis ilmiah.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya.
Bekasi, 15 April 2011
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ...........................................................................iii
DAFTAR ISI......................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................1
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
1.3 Sasaran ............................................................................................ 3
BAB II PERMASALAHAN .................................................................. 5
2.1 Tokoh – Tokoh Yang Berjasa............................................................. 6
2.2dampak Terhadap Sector Industri Pariwisata Didaerah ......................... 6
2.3 Dampak Terhadap Pendapatan Daerah (PAD) ....................................7
2.4 Dampak Terhadap Sektor Jasa Angkut ................................................7
BAB III KESIMPULAN .........................................................................8
REFERENSI ...........................................................................................9
iv
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANGTaman Mini “Indonesia Indah” pada awalnya mencakup kawasan seluas 145 ha. Lahan ini pada mulanya adalah lahan yang dimiliki rakyat sebagai ladang dan sawah. Kemudian dengan usaha dan jerih payah, lahan ini dapat ditransformasi menjadi kawasan untuk pendirian taman miniatur.
Proyek Miniatur “Taman Mini “Indonesia Indah” yang kemudian terkenal dengan sebutan Taman Mini “Indonesia Indah”. kini sudah jauh berkembang dari keadaan pada awalnya. Dengan pegangan aspek dan prospek sebagai landasan filsafatinya, Taman Miniatur “Indonesia Indah” telah memiliki 22 bangunan pokok dan pendukung, 27 anjungan daerah, 24 museum dan taman, 6 rumah ibadah, 5 sarana rekreasi, beserta sarana penunjangnya, seperti akomodasi, transportasi, rumah makan, dan bangunan-bangunan lain yang ikut melengkapi penampilan Taman Mini “Indonesia Indah”.
Taman Mini “Indonesia Indah” didirikan di atas kawasan yang strategis, mudah dijangkau dan yang secara fisik mempunyai peluang untuk dikembangkan secara maksimal. Pengembangan dan perkembangan yang terjadi ini akan menjadi sarana penting dalam pengembanan misi Taman Mini “Indonesia Indah” yang mulia itu. Walaupun demikian, tidak kecil hambatan yang dihadapinya ketika menapak pada awalnya.
TMII telah mempunyai logo berhuruf I dan I, kedua huruf ini mewakili nama Indonesia Indah. Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang dinamakan NITRA (Anjani Putra). Sebagai kawasan wisata yang dikonsep secara matang, sejak usia dini TMII telah mengantongi berbagai penghargaan di bidang pariwisata, baik penghargaan dari pemerintah daerah maupun lembaga internasional. Penghargaan ini salah satunya berasal dari Pemerintah DKI Jakarta yang diberikan pada tahun 1976, 1977, 1978, 1981, 1991, 1992, 1993, dan 1995. Selain itu, TMII juga pernah menggondol penghargaan pelestarian kebudayaan Golden Award dari Pacific Asian Travel Assosiation (PATA) pada tahun 1987. Khusus di bidang pembinaan industri kecil, TMII juga pernah mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Upakarti Kepeloporan pada tahun 1990.
Sebagai sebuah kawasan wisata, kehadiran TMII tak cuma diakui oleh masyarakat luas yang ditandai oleh padatnya pengunjung di hari-hari libur, tetapi pengakuan berupa sejumlah penghargaan dari berbagai kalangan resmi. Dalam usianya yang baru setahun, pada tahun 1976. TMII telah menerima penghargaan di bidang kepariwisataan dari pemerintah DKI Jakarta.
Di era persaingan global saat ini, semua bagian industri di Indonesia saling bersaing. Salah satunya adalah industri pariwisata. Dewasa ini pesatnya pariwisata semakin meningkat seiring dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan hiburan. Pariwisata saat ini sudah menjelma menjadi industri yang menghasilkan produk atau jasa wisata untuk dipasarkan, meningkatkan dan mengembangkan pariwista, diperlukanlah promosi untuk memperkenalkan kepada masyarakat. Masalah yang dihadapi industri pariwisata salah satunya adalah promosi. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh pihak perusahaan membuat kurangnya wisata tersebut dikenal masyarakat.
Salah satu industri pariwisata di Indonesia adalah Taman mini “Indonesia indah” (TMII). Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) merupakan taman yang menggambarkan secara utuh Indonesia yang besar dalam penampilannya yang kecil dan indah. Diawali dari gagasan dan prakarsa Ibu Tien Soeharto, pembangunan TMII dimulai pada tahun 1971 dan diresmikan pembukaannya pada tanggal 20 April 1975.
III. SASARANMaksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menggambarkan Strategi Bidang Promosi Taman Mini “Indonesia Indah” (TMII) dalam rangka meningkatkan kunjungan wisata ke TMII.Adapun maksud dan tujuan pembangunan Taman Mini “Indonesia Indah”:1. Membangun dan mempertebal rasa cinta bangsa dan tanah air.2. Memupuk serta membina rasa persatuan dan kesatuan bangsa.3. Menghargai serta menjunjung tinggi kebudayaan nasional Indonesia dengan jalan menggali dan menghidupkan kembali kebudayaan yang diwariskan oleh nenek moyang.4. Memperkenalkan kebudayaan, kekayaan alam, dan warisan bangsa kepada sesama anak bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia.5. Memanfaatkan untuk menarik wisatawan, dengan demikian meningkatkan kegiatan pariwisata, sarana promosi bagi tiap-tiap daerah di seluruh tanah air, dan menghidupkan kerajinan rakyat di seluruh daerah, menampung dan mengatur pemasarannya.6. Ikut aktif membantu pemerintah dalam pelaksanaan pembangunan dengan mempersembahkan suatu tempat rekreasi yang bersifat pendidikan kepada masyarakat Indonesia.
Dalam pengembangannya Taman Mini Indonesia Indah memiliki sasaran terutama dalam bidang pariwisata:1. Sumber daya manusiaUntuk melaksanakan pengembangannya dituntut ketangguhan sumber daya manusia yang mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam bentuk yang relatif sangat terbatas2. Pola pengelolaan dan penyusunan programPengelolaan Proyek Miniatur “Indonesia Indah” tidak begitu saja dilaksanakan, tetapi diatur dalam surat-surat keputusan yang menjadi pedoman dalam pelaksanaannya. Organisasi pengelolaannya ini selalu ditinjau untuk penyempurnaannya, baik dalam sistemnya maupun dalam personalianya.3. Sarana dan PrasaranaMeningkatkan fasilitas yang terdapat didalamnya yaitu dengan membangun beberapa tempat ruamh ibadah kereta api mini, tempat istirahat, dan berbagai jenis lainnya. Untuk dapat tercapainya sasaran tersebut perlu ditanamkan kesadaran dan kecintaan pada kebudayaan sendiri. Dukungan masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan demi kemajuan Taman Mini Indonesia Indah di masa yang akan mendatang.
BAB II
PERMASALAHAN
Tugas yang sangat berat dalam mengemban misi ini masih dibebani oleh sikap dan tanggapan dari beberapa kalangan dan lapisan masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung, tetapi masih menginginkan penjelasan lebih rinci mengenai gagasan pendirian taman miniatur ini. Akan tetapi, dengan ketekunan dan tekad yang luhur, semua rintangan dapat diatasi. Usaha ini diperingan dengan dukungan dalam berbagai bentuk dari berbagai kalangan. Kalangan pendidikan dan pengusaha swasta pada dasarnya mendukung gagasan pendirian taman miniatur ini, walaupun disertai berbagai syarat dan pertimbangan.
Reaksi dalam bentuk lunak maupun keras diatasi dengan memberikan pengertian kepada mereka yang kurang mendukung. Saran dan kritik ditampung dan dijadikan bahan pertimbangan lebih rinci. Ibu Tien soeharto sendiri yang ikut juga memberikan penjelasan-penjelasan tentang gagasan pembangunan proyek miniatur ini. Himbauan pun disampaikan kepada para dermawan dan penyumbang untuk membantu pelaksanaan proyek ini.
Kemajuan mewujudkan gagasan pembangunan proyek miniatur ini didorong oleh Memorandum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, tertangga1 4 Maret 1972. yang memberikan beberapa alternatif dan saran untuk menjadi pegangan pelaksanaan proyek ini.
Dalam Memorandum ini, diakui bahwa dengan rencana pembangunan proyek miniatur Indonesia Indah ini, timbul kekhawatiran akan adanya perpecahan dalam tubuh kesatuan bangsa Indonesia. Uluran tangan berupa peran serta DPR RI dalam memberikan saran sungguh membantu memperingan beban yang timbul karena adanya perbedaan pendapat tentang pembangunan proyek ini, sampai pun pada proses pelaksanaannya, DPR RI memberikan saran alternatifnya.
Untuk mempertahankan Taman Mini “Indonesia Indah” seperti keadaannya kini, diperlukan kesiapan dalam berbagai bidang. Dana dan sumber daya manusia untuk mengelolanya harus selalu tersedia dengan taraf yang cukup tinggi. Pengelolaan ini bukan sekedar menampilkan keberadaan fisiknya saja, tetapi yang lebih penting ialah mewujudkan penampilan yang memenuhi landasan filsafati yang telah dijadikan pijakannya. Anjungan tidak sekedar menggelar pameran benda-benda peninggalan kebudayaan masa lalu atau menggelar pertunjukan tarian saja, tetapi harus dapat mengajak masyarakat menemukan cara dan jalan dalam menuju cita-cita yang dinyatakan dalam uraian aspek dan prospek pembangunan Proyek Miniatur “Indonesia Indah”. Mewujudkan tugas ini tidak mudah dan tidak ringan. Untuk melaksanakannya dituntut ketangguhan sumber daya manusia yang mampu mengejawantahkan cita-cita bangsa dalam bentuk yang relatif sangat terbatas, dan dana penyelenggaraan yang harus tersedia untuk tidak membatasi gerak.
Dibandingkan dengan pada waktu awal dibangunnya, yang hanya memiliki 26 anjungan, boleh dikatakan bahwa selama 21 tahun usianya, taman ini telah berkembang 220 % dalam wujud bangunan. Begitu pula dalam kawasan yang berupa lahan. Kenyataan seperti ini memang membanggakan karena menunjukkan kemajuan dalam perkembangannya. Namun, keadaan seperti, ini tidak luput dari kekerasan upaya untuk mempertahankannya, apa lagi lebih mengembangkannya.
Dalam upaya mempersiapkan generasi penerus untuk terus mencintai, menghayati dan mendalami seni budaya bangsanya, TMII melalui sanggar-sanggar pendidikan seninya secara aktif menggugah minat dan apresiasi generasi muda, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Upaya pendidikan dan pembinaan ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Melalui sasana krida maupun sanggar-sanggar tari dan musik di lingkungan TMII, masyarakat dari berbagai generasipun dapat bersama-sama mengenal, mempelajari, melestarikan dan mengembangkan beragam aspek seni budaya Indonesia.
TMII sendiri, melalui tim kesenian andalannya, yaitu “Pelangi Nusantara TMII” telah berhasil membantu upaya pemerintah dalam memperkenalkan kekayaan seni budaya Indonesia ke seluruh penjuru dunia. Sejak tahun 1978 sampai sekarang, tim ini secara teratur mengisi acara kesenian kenegaraan di Istana Kepresidenan Republik Indonesia. Selain itu. “Pelangi Nusantara” secara aktif mengikuti berbagai pergelaran ke daerah-daerah dalam rangka meningkatkan apresiasi masyarakat Indonesia terhadap kekayaan seni budaya bangsanya. Dalam setahun Tim ini rata-rata melakukan sekitar 50 kali pentas untuk memenuhi permintaan berbagai pihak manapun dan juga di berbagai acara atau kesempatan.
2.1 Tokoh-tokoh yang Berjasa
2.2 Dampak terhadap sektor industri pariwisata di daerahTidak dapat diragukan lagi bahwa tokoh utama dalam penciptaan wujud taman yang mencerminkan budaya bangsa ialah Ibu Tien Soeharto yang juga Ibu Negara saat itu. Gagasan yang cemerlang yang diikuti langkah-langkah konsisten telah sanggup mengatasi segala rintangan yang tidak kecil. Kegigihan dan kemantapan karsanya telah menguakkan pandangan ke masa depan pengembangan taman ini.Tokoh pendamping yang seiring dan tidak dapat dipisahkan ialah Bapak Soeharto sebagai Presiden Republik Indonesia dan sebagai suami Ibu Tien. Dorongan dan perlindungannya serta kesamaan pandangnya telah mendorong terwujudnya gagasan dan cita-cita dalam mengajak masyarakat untuk memahami secara lebih mendalam kebudayaan bangsa dan rasa cinta kepada tanah air mereka. Tanpa dorongan ini, pewujudan taman miniatur ini dan pembangunan pengembangannya akan selalu menghadapi hambatan yang sulit untuk diatasi.
Dalam pengembangannya mungkin pariwisata di daerah belum berkembang pesat seperti diJakarta , yang banyak bermunculan objek wisata yang menawarkan fasilitas yang baru seperti di Taman Mini Indonesia Indah yang kini menja ditempat favorit bagi keluarga , akan tetapi bagaimana dengan sektor pariwisata yang kini banyak dilupakan oleh pemerintah dalam segi pembangunannya . Banyak dari pariwisata didaerah kurang mendapatkan perhatian yang mendasar dari pemerintah dalam segi fasilitasnya .Banyaknya daya saing yang terjadi di tiap daerah sehingga perlunya perhatian yang lebih dari pemerintah , karenanya dampaknya sangat berpengaruh bagi lingkungan didaerah .Dalam hal ini pemerintah mengatakan untuk mengembangkan petnsi wisatawisata di daerah mengalami keterbatasan dana. Sehingga dalam pengembangannya pariwisata di daerah belum berjalan seoptimal yang ada di Jakarta. Oleh karena upayakerja keras yang harus di terapkan dalam pengembangan industri pariwisata di daerah ,agar minat wisatawan kembali datang , dan tidak hanya mengunjungi tempat wisata yang ada di Jakarta.
2.3 Dampak terhadap Pendapatan Daerah (PAD)
Bagi Indonesia , industri pariwisata merupakan suatu komoditif yang sangat berperan dalam pembangunan nasional , sehingga tidak mengherankan bahwa pemerintah memberikan perhatian yang lebih bagi industri tersebut dalam pemgembangannya Ini jelas terlihat bahwa Indonesai memiliki kebudayaan ,dan wisata yang dapat di jadikan modal untuk Pendapatan Daerah pertahunnya .Sebenarnya keberadaan Taman Mini Indonesia Indah mempunyai dampak yang baik bagi Pendapatan Daerah(PAD)khususnya kota Jakarta . Dalam setiap tahunnya retribusi yang di dapatkan daripajak.Maka industri pariwisata dapat diandalkan sebagai sektor yang berpotensi dalammelipatgandakan Pendapatan Daerah (PAD) khususnya bagi daerah daerah yang miskinakan sumber daya alam , hanya saja dalam pengelolahanya dapat dijalankan dengansemestinya dan secara berkesinambungan dalam mendukung perkembangannya. Sumber daya manusia dan peningkatan kulitas dalam pengembangannya merupakan motor dalam pergerakan Pendapatan Daerah (PAD) agar maju dan seimbang .
2.4 Dampak dalam sektor jasa dan angkutan
Dalam sektor jasa dan angkutan sebenarnay sangat berpengaruh dalam perkembangan industri pariwisata di daerah dalam jasa dan angkutan yang di berikan dapat melayani aktivitas para wisatawan yang ingin menikmati objek wisata di daerah ,seprti halnya di Jakarta . Taman Mini Indonesia Indah untuk mengunjungi tempattersebut kita dapat menggunakan jasa angkutan umum . Dan sebagai sumber pendapatan bagi masyarakat di daerah yang berada di dekat objek wisata .
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Taman Mini Indonesia Indah memiliki beberapa kekayaan kebudayaan Indonesia bukan hanya itu dampaknya sebagai tempat pariwisata memiliki keunikan tersendiri dibanding tempat – tempat pariwisata yang lain, karena mungkin satu – satunya pariwisata yang menampilkan ataupun menawarkan kepada masyarakat dalam hiburan kebudayaan Nasional Indonesia.
Dalam peranannya sebagi “Wajah Indonesia” yang mewakili citra bangsa dan negara Indonesia, TMII kerap dikunjungi oleh Kepala Negara maupun Kepala Pemerintahan dari negara-negara sahabat di seluruh dunia. Hampir di setiap kedatangan tamu-tamu kehormatan tersebut, diacarakan penanaman pohon beringin persahabatan di salah satu lokasi TMII.
Di bidang industri kecil, para pengrajin benda-benda seni dari berbagai daerah secara terus menerus dan berkesinambungan diberi kesempatan dan dibina untuk tampil dan berkarya, sekaligus untuk memasarkan hasil karyanya. Demikian pula pembinaan terhadap para penyandang cacat tubuh juga dilakukan. TMII bahkan juga membina ratusan penjual jamu gendong. Masyarakat kecil yang memiliki andil besar dalam pelestarian dan pengembangan budaya bangsa Indonesia yang bemilai tinggi.
REFERENSI
• http://www.tamanmini.com/profil/PProfil
• http://id.wikipedia.org/wiki/Taman_Mini_Indonesia_Indah
• http://pustakanet.wordpress.com/
• http://awalmula.com/awal-mula-gagasan-taman-mini-indonesia-indah-dan-sejarahnya.html
• http://www.wisatamelayu.com

Comments :
0 komentar to “Tulisan : DAMPAK ADANYA TAMAN MINI INDONESIA INDAH TERHADAP INDUSTRI PARIWISATA SENI & BUDAYA DI DAERAH”
Post a Comment